Selasa, 26 Januari 2010

Balita Gemar Sikat Gigi


Sulit mengajari balita untuk sikat gigi? Kebiasaan menyikat gigi perlu ditanamkan sejak dini, karena kebiasaan ini akan dibawanya hingga dewasa kelak, sehingga kesehatan gigi dan mulutnya senantiasa terjaga dengan baik.

Gigi yang tumbuh pada masa balita disebut gigi susu. Pertumbuhan gigi susu akan lengkap ketika anak mencapai usia 24 bulan atau 2 tahun.Gigi susu berjumlah 10 buah pada rahang atas dan 10 buah pada rahang bawah.

Pada masing-masing rahang ada 4 gigi seri, 4 gigi geraham dan 2 gigi taring. Ketika anak menginjak umur 6 tahun, gigi susu akan mulai tanggal satu demi satu untuk berganti dengan gigi tetap atau permanen.

Saat-saat seperti ini penting bagi para orang tua untuk mengawasi anak dalam memelihara dan menjaga kesehatan giginya hingga pada saatnya nanti gigi susu akan berganti dengan gigi permanen.

Menurut Drg.Insianna Damayanti dari Danta Dental Care, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua dalam rangka membiasakan anak menyikat gigi, yaitu selalu membersihkan mulut anak setiap habis makan dengan cara minum air putih dan menggosok gigi dan permukaan lidahnya, dengan jari telunjuk yang sudah dibalut kain kasa, atau handuk tipis yang bersih dan sudah dibasahi dengan air hangat. Cara ini membuat anak tidak cepat merasa enek atau mual karena ada benda yang masuk ke dalam mulutnya.

Usia 1 tahun keatas, buatlah kegiatan sikat gigi ini menjadi suatu acara yang menyenangkan anak. Ciptakan nyanyian yang menceritakan kegiatan menyikat gigi dengan nada yang riang. Bisa dengan memakai nada lagu “Bangun tidur ku terus mandi…” atau mencuplik dari lagu-lagu VCD anak-anak seperti Barney and friends, anak sholeh dan lainnya.

Pilih sikat khusus anak dengan bulu sikat yang lembut. Mulailah penggunaan sikat tanpa pasta gigi,dimulai dengan rahang bawah. Rasa pasta gigi yang masih asing buat anak kadangkala menghambat.

Menyikat gigi dimulai dari rahang bawah membantu anak lebih mudah menjangkau gigi geliginya. Refleks bibir atas yang belum sempurna membuat anak cenderung lebih sulit menyikat gigi geligi pada rahang atas.

Untuk mengatasi hal ini,gigi geligi rahang atas tetap digosok dengan handuk kecil yang sudah dibasahi terlebih dahulu dengan air hangat.

Dudukan si kecil menghadap cermin,sikat gigi bersama-sama sambil menyanyikan lagu ciptaan anda. Apabila anak sudah biasa menyikat gigi pada rahang bawah, mulailah mencoba dengan gigi geligi rahang atas. Tetap selingi dengan permainan dan nyanyian agar balita anda senang dengan kegiatan ini.

Penggunaan pasta gigi dapat dicoba ketika anak sudah fasih menyikat giginya. Pilih yang mengandung fluor dengan rasa buah-buahan dan tidak mengandung detergen. Minimal sikatlah gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Gigi yang sehat memiliki peran penting dalam pertumbuhan si anak kelak. Dengan gigi sehat, nafsu makan meningkat, pengunyahan lancar anak pun mendapatkan gizi yang baik untuk pertumbuhan.
• VIVAnews thank to :http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3568295476818772132

MENGAJARI ANAK BERBAGI




MENGAJARI anak untuk bisa berbagi dengan orang lain mungkin susah-susah gampang. Maklum, di usia mereka memiliki suatu barang adalah sebuah kesenangan. Mengenalkan pelajaran beramal sejak dini kepada anak akan memberi nilai positif untuk kehidupan mereka kelak. Anda pun akan merasakan kebahagiaan saat melihatnya tidak menjadi orang egois.
Berikut ini beberapa cara mengajarkan anak Anda untuk bisa berbagi dengan sesama, seperti dikutip dari SheKnows.

Saling bertukar makanan
Anda bersama tetangga rumah memiliki kebiasaan saling bertukar makanan. Mintalah anak Anda untuk mengantarkan makanan yang telah Anda buat untuk diberikan ke tetangga. Meski hal ringan, namun akan menyisakan memori tersendiri dalam kehidupannya kelak. Melibatkan dirinya dalam kebiasaan saling mengirim makanan akan mengajarkan secara tidak langsung untuk saling berbagi dengan orang terdekat.
Menyumbang mainan
Ajarkan anak Anda merapikan mainan, buku, ataupun pakaian yang tidak disukainya lagi untuk diberikan kepada kawan sepermainannya. Biasanya, anak kecil tergolong egois dengan mainan milik pribadinya dan royal terhadap barang tertentu. Beri pengertian kepada anak Anda bahwa sebaiknya mainan yang tidak terpakai dapat dibagikan atau disumbangkan ke anak yatim piatu yang lebih membutuhkannya. Libatkan secara langsung anak Anda saat memberikan mainan dan bajunya.

Belajar menyumbang
Berikan gambaran atau ilustrasi cerita mengenai anak seumurannya yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan. Mungkin anak Anda belum mengerti maksud. Anda bisa memberi contoh nyata dengan mengajaknya mengunjungi rumah yatim piatu atau mendorongnya memberikan sumbangan uang pada kotak amal yang disediakan di suatu tempat. Anda secara tidak langsung telah memberikan rekaman memori yang baik pada anak di masa kecilnya. Kelak, memori tersebut akan memberi dampak positif saat ia telah dewasa. (ftr)
www.okezone.com / http://ayankmira.blogspot.com/2009/02/cara-mengajari-anak-berbagi.html