Jumat, 27 Februari 2009

MARET 2009, Naufal Tumbuh Gigi

Bulan Maret ini gak terasa Naufal udah 9 bulan. Kemarin tangal 28 Februari giginya udah tumbuh dua biji. masih kecil sih, lucu. pantesan makannya tambah cepet. makan bubur n nasi tim cepet bener.


Mengatasi panas dan rewel kala hendak tumbuh gigi
Kadang bayi rewel, tubuhnya hangat, dan tak nafsu makan gara-gara hendak tumbuh gigi. Walaupun akan hilang dengan sendirinya, tapi ada baiknya orang tua mencoba mengatasinya. “Kok, kayaknya akhir-akhir ini si Riska agak rewel, makannya susah dan badannya agak hangat. Jangan-jangan dia mau tumbuh gigi.” Demikianlah biasanya praduga sebagian ibu-ibu. Namun benarkah semua gejala tadi pertanda hendak tumbuh gigi?

Menurut drg. Taty Z. Cornain, SpKGA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, adakalanya memang kala hendak tumbuh gigi, bayi jadi rewel, tubuhnya sumeng/hangat, nafsu makannya berkurang. Namun adakalanya pula tak ada gejala berarti. Dalam arti, aman-aman saja. “Reaksi tersebut tergantung pada daya tahan tubuhnya atau ketahanan daya ambang sakitnya, yang pada tiap bayi berbeda-beda. Jadi, sifatnya individual sekali.” HILANG BEGITU GIGI MUNCUL Biasanya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus, saat tumbuh gigi tak selalu bereaksi tubuh hangat. Jikapun hangat, mirip gejala awal mau flu. Hanya saja di sini tak disertai gejala flu, semisal bersin atau batuk dan lainnya. Yang justru harus diwaspadai bila suhu tubuhnya antara 38,5­40 derajat Celcius, perlu dicurigai ada penyakit lain. Sumeng gara-gara mau tumbuh gigi ini bisa berlangsung kira-kira 1-3 hari. “Tapi tak usah khawatir. Didiamkan saja pun, sumeng-nya akan hilang sendiri,” bilang Taty. Hanya saja, tambahnya, umumnya orang tua langsung panik jika tubuh bayinya hangat. “Takut panasnya makin tinggi dan si bayi lantas kejang atau stuip. Sehingga mereka biasanya langsung melakukan tindakan preventif, yaitu diberikan obat penurun panas.”
Selain gejala hangat, sudah pasti bayi akan rewel karena ia tak bisa mengeluhkan rasa sakitnya. Rewel yang menyertainya juga paling lama seminggu. Begitu pun dengan perasaan tak enak di mulutnya hingga jadi malas makan atau mengunyah, serta nafsu makan yang berkurang. Biasanya hal ini tak berlangsung terus-menerus. Kalau giginya sudah nongol atau kelihatan sedikit saja, entah 1 atau 2 milimeter, biasanya dampak yang ditimbulkannya, semisal rewel atau tak enak di mulut, pun hilang. Saat itu, papar Taty, benih gigi akan keluar dari tempatnya di dalam tulang rahang dan sampai akhirnya muncul gigi di gusi. Gusi akan sedikit tampak agak pucat dan agak menonjol dibanding gusi di sebelahnya. Dalam proses keluarnya gigi dari tulang rahang ini, ia akan menembus gusi, sehingga terasa sakit. “Seolah gusi tersebut terkena luka atau sayatan, maka akan terasa sakit.” Proses timbulnya gigi dari bawah ke atas ini tak bisa diukur berapa lama. Juga, sampai di mana posisi giginya sebelum menembus gusi hanya bisa dilihat dengan foto rontgen.
TAK MESTI PADA USIA 6 BULAN Umumnya bayi mulai tumbuh gigi di usia 6-12 bulan, dan sempurnanya sampai usia 24 bulan. Meski ada juga bayi yang tumbuh giginya sebelum usia 6 bulan. “Ini merupakan salah satu bentuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi,” jelas Taty. Biasanya, yang berupa kelainan ini, begitu lahir si bayi sudah ada giginya, dikenal dengan istilah gigi natal. “Gigi natal ini tumbuh tak tentu, kadang di bagian depan atas, kadang di bagian bawah. Yang jelas, ia jarang tumbuh di bagian belakang. Banyaknya pun hanya satu buah.” Sementara kelainan gigi susu yang tumbuhnya pada bulan pertama setelah kelahiran dikenal dengan gigi neonatal. Seperti halnya gigi natal, pada kelainan gigi neonatal pun belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. “Apalagi ini hanya suatu kelainan bentuk pertumbuhan dan perkembangan gigi saja,” terang Taty. Jadi, Bu-Pak, tak setiap kali tumbuh gigi, bayi akan merasa sakit alias sifatnya sangat variatif. Mungkin ada gigi yang menembus jaringan yang lebih padat dan ada yang tidak. Biasanya kalau menembus jaringan yang padat, dia akan merasakan sakit. Jadi, tergantung kepadatan jaringan yang ditembusnya. Hanya kita tak bisa memastikan bagian mana yang lebih tebal dan yang tidak. HARUS DIATASI Jadi, ulas Taty, jika tumbuh gigi pada bayi tak bermasalah, maka didiamkan saja juga tak apa-apa. Hanya kalau bayinya jadi sangat rewel, tampak tak tahan sakit, serta badannya hangat/sumeng, sebaiknya orang tua mencoba mengatasinya dengan memberikan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama atau penolong.
Seringkali, bayi yang sakit karena tumbuh gigi dibawa ke dokter anak, bukan ke dokter gigi. Soalnya, terang Taty, jika bayi tubuhnya hangat, orang tua lebih curiga bukan tumbuh gigi, tapi penyakit lainnya seperti panas karena demam berdarah, tifus, dan lainnya.” Namun, walau bukan dokter gigi, dokter anak pun bisa mengetahui apakah si bayi sakit karena tumbuh gigi atau bukan. “Bila suhunya tak terlalu tinggi dan tak ada gejala seperti batuk, pilek, dan lainnya, dokter akan melihat kondisi mulutnya. Jika ada sesuatu pada gusinya, seperti warna gusi yang lebih pucat dan agak menonjol dibanding sisi lainnya, maka diduga hangat tubuhnya berasal dari gigi yang mau tumbuh.” Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang mengandung analgesik dan antipiretik sebagai obat-obatan penghilang rasa sakit. Obat-obatan tersebut berada dalam kandungan obat-obat penurun panas. “Barulah kalau ada suatu masalah pada giginya, misal, bengkak sekali dan agak kebiruan karena ada pembuluh darahnya yang terjepit, dirujuk ke dokter gigi.” Sedangkan bila nafsu makannya jadi berkurang, tentu saja tak bisa didiamkan terus. Biar bagaimanapun tetap harus diberikan makanan. Karena masih bayi, tentunya makanan yang diberikan pun tak terlalu keras, tapi yang cair. Kalaupun tumbuhnya sesudah 6 bulan dan ia sudah makan tim, maka berikan makanan yang agak lunak, misal, dengan diblender. “Yang pasti, harus dihindari makanan yang agak keras.”
courtesy www.ibudananak.com

Jumat, 13 Februari 2009

Pertolongan Pertama Bila Balita Rewel



Pertolongan Pertama Bila Balita Rewel

Tubuhnya yang rentan membuat bayi tidak pernah lepas dari berbagai gangguan. Meskipun ringan, jika dibiarkan berlarut-larut gangguan yang diderita si kecil bisa memburuk. Sebelum membawanya ke dokter, tak ada salahnya bila Anda melakukan pertolongan pertama.

Berikut cara tepat menangani berbagai gangguan yang umum menyerang.

Kolik
Kolik disebabkan oleh angin yang terperangkap dalam saluran cerna. Akibatnya, bayi Anda merasa tidak nyaman dan lebih rewel. Untuk mencegah terjadnya gangguan ini, sesaat setelah diberi minum atau makan, sebaiknya si kecil ditepuk-tepuk supaya bersendawa.

Tapi bila ia terlanjur kolik, berilah obat tetes anti kolik, sesuai petunjuk dokter. Obat tetes kolik dapat dibeli diapotek.

Ruam popok
Kulit bayi umumnya sangat sensitif. Tak mengherankan jika banyak bayi yang menderita ruam popok. Biasanya ruam timbul karena si kecil alergi terhadap amoniak yang terkandung dalam urinnya, atau bisa juga karena ia alergi terhadap bahan dasar popok.

Pada kebanyakan kasus, ruam dapat disembuhkan dengan salep kulit yang diberikan oleh dokter. Akan tetapi, untuk menghindari ruam popok, tidak ada salahnya bila si kecil memakai popok berulangkali pakai yang terbuat dari kain tetra. Bukan hanya itu, Anda juga harus rajin mengganti popoknya yang basah.

Gusi bengkak
Umumnya si kecil mulai tumbuh giginya ketika berusia 7 bulan. Pada waktu giginya menembus gusi, biasanya timbul rasa tak nyaman yang disebabkan oleh gusinya yang meradang. Akibatnya si kecil pun rewel.

Sebenarnya gangguan ini dapat diatasi dengan memberinya jel atau sirop penghilang rasa sakit. kalau pertumbuhan gigi bayi Anda juga disertai demam, jangan lupa berikan obat penurun panas. Jika panasnya terus berlanjut, segera hubungi dokter Anda.

Pilek
Bayi sangat rentan terhadap pilek. Umumnya pilek ringan akan sem
buh dengan sendirinya setelah 2-3 hari, sekalipun tidak diobati. Tetapi, bayi yang terkena pilek biasanya rerwel dan sulit makan, karena ia tidak leluasa bernapas melalui hidungnya. kalau sudah begini, gunakan obat anti pilek sesuai anjuran dokter. Jika pilek disertai demam, biasanya dokter menyarankan agar ia diberi obat berbentuk sirup yang mengandung parasetamol.

Obat-obatan yang Wajib ada di Rumah
Sekedar untuk berjaga-jaga, tak ada salahnya jika Anda juga menyediakan obat-obatan ini di rumah.

  • Obat penurun panas. Pilihlah obat penurun panas berbentuk sirup dengan rasa buah.
  • Obat diare. Untuk diare atau buang air besar terus-menerus, sediakan garam oralit. Bila si kecil tidak mau minum larutan itu, buatkan campuran air tajin dengan garam dan gula merah.
  • Obat anti gatal. Seringkali bayi atau balita Anda digigit nyamuk atau serangga lain, sehingga timbul benjolan dan rasa gatal. Untuk menguranginya, sediakan salep anti gatal atau obat-obatan yang mengandung calamine.
  • Obat perangsang muntah. Obat perangsang muntah sangat dibutuhkan seandainya racun tertelan bayi. karena cara terbaik untuk mengeluarkan racun adalah memuntahkannya kembali.
www.balita-anda.indoglobal.com

Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum Wr Wb. Apa Kabar Semua Sehat kan. Salam2 nih dari naufal buat Mas Dhirda, Mbak Keisha, Mas Dzaki, Mbak Nisa, Mbak Ajeng, Mbak Bila, Mas Haziq, Dik Ata, Dik Sigit n Dik Adnand

Naufal Udah 8 Bulan



Pada Usia 5-8 Bulan, anak belajar lebih aktif dan ekspresif dalam bermain, rasa ingin tahunya membuatnya tergerak untuk mengenal barang-barang disekitarnya. Ia mulai melakukan gerakan yang teratur dan lebih bertujuan. Meskipun demikian, si kecil masih bermain secara eksploratif seperti di usia sebelumnya, tentu, dengan beberapa variasi.
Mari kita tengok mainan-mainan apa saja yang bisa dimainkan si Kecil
disertai dengan manfaatnya bagi perkembangan di usia 5-8 Bulan.

Usia 5-8 Bulan

- Boneka yang bisa keluar dari kotak (pop-up)
Mainan ini menguatkan konsep “sebab-akibat’ dan “hilang-timbul”. Dengan menekan tombol, boneka yang ada di dalam kotak tiba-tiba keluar.

- Mainan yang dilekatkan pada dinding atau sisi tempat tidur bayi (crib toys)

Alat bermain ini biasanya berisi bermacam mainan untuk beberapa kegiatan sekaligus. Mainan ini dapat melatih koordinasi mata dan tangan si kecil sekaligus menstimulasi secara visual.

- Kaos kaki bergemerincing

Anak usia ini biasanya mulai sadar terhadap anggota tubuhnya sehingga gemerincing kaos kaki yang dikenakannya menarik perhatiannya sekaligus meningkatkan koordinasi mata dan kakinya.

- Mainan untuk digigit (teethers atau biting toys)

Di usia sekitar 6 bulan, gigi pertama si kecil terlihat. Hal ini membuat gusinya gatal sehingga ia biasanya berusaha menghilangkan sensasi gatal tersebut dengan menggigit-gigit benda yang dijumpainya. Mainan yang khusus dibuat untuk keperluan ini sangatlah tepat jika Anda berikan pada si kecil. Hanya saja, keamanan bahan dan kebersihan mainan ini perlu selalu mendapat perhatian.

- Alat-alat rumah tangga seperti sendok kayu, mangkok atau panci kecil.

Alat-alat masak yang aman (antara lain yang tidak memliki permukaan tajam atau bersiku) merupakan “alat musik” menyenangkan bagi anak-anak usia ini. Mereka mulai dapat mempraktekkan keinginannya untuk bunyi.

- Mainan gantung berlagu

Jenis mainan klasik ini biasanya memiliki tali yang ditarik menghasilkan bunyi musik yang lembut dan menyenangkan. Mainan ini dapat menstimulasi kemampuan anak merangsang indera pendengarannya. Yang perlu diperhatikan adalah ukuran tali agar tidak terlalu panjang sehingga dapat menjerat si kecil.

- Buku bayi (baby book)

Buku yang cocok untuk anak seusia ini adalah yang terbuat dari karton tebal yang anti robek atau terbuat dari bahan sintetis atau bisa juga terbuat dari bahan yang anti air sehingga si kecil bisa menggunakannya ketika sedang mandi atau bermain air. Buku bayi yang baik berisi gambar dan berwarna-warni menarik. Memperkenalkan buku di usia yang sangat muda dapat membiasakan si kecil menyenangi sumber ilmu ini dan mengenalkannya akan berbagai kosa kata.www.kafebalita.com>

February 2009


Ciluk Ba.....
Hai bos....


Januari 2009

Minggu, 08 Februari 2009

Capture Naufal 2008

November 2008

Memperdengarkan Al Quran Meningkatkan IQ Balita

Ternyata Al Quran dapat merangsang tingkat inteligensia (IQ) anak, yakniketika bacaan ayat-ayat Kitab Suci itu diperdengarkan dekat mereka.
Dr Nurhayati dari Malaysia mengemukakan hasil penelitiannya tentang pengaruhbacaan Al Quran dapat meningkatkan IQ bayi yang baru lahir dalam sebuahSeminar Konseling dan Psikoterapi Islam sekitar tujuh tahun yang lalu.Dikatakannya, bayi yang berusia 48 jam saja akan langsung memperlihatkanreaksi wajah ceria dan sikap yang lebih tenang.

Penulis pun mempunyai seorang keponakann yang lahir tahun 2002. Entah adakaitan dengan dengan argumentasi di atas, yang jelas sebelum umurnya satutahun, ia sering baru bisa tidur bila di sampingnya diperdengarkan suaraorang mengaji melalui tape recorder.

Seperti diketahui, dengan mendengarkan musik, detak jantung bayi menjaditeratur. Malah untuk orang dewasa akan menimbulkan rasa cinta. Hanya arahnyatidak tentu.

Sedangkan Al Quran, selain itu, sekaligus menimbulkan rasa cinta kepadaTuhan Maha Pencipta. Jadi, bila bacaan Al Quran diperdengarkan kepada bayi,akan merupakan bekal bagi masa depannya sebagai Muslim, dunia maupunakhirat.

Seperti diketahui, dalam musik terkandung komposisi not balok secarakompleks dan harmonis, yang secara psikologis merupakan jembatan otak kiridan otak kanan, yang outputnya berupa peningkatan daya tangkap/konsentrasi.Ternyata Al Quran pun demikian, malah lebih baik. Ketika diperdengarkandengan tepat dan benar, dalam artian sesuai tajwid dan makhraj, Al Quranmampu merangsang syaraf-syaraf otak pada anak.

Ingat, neoron pada otak bayi yang baru lahir itu umumnya bak "disket kosongsiap pakai". Berarti, siap dianyam menjadi jalinan akal melalui masukanberbagai fenomena dari kehidupannya. Pada gilirannya terciptalah sirkuitdengan wawasan tertentu. Istilah populernya apa lagi kalau bukan"intelektual". Sedangkan anyaman tersebut akan sernakin mudah terbentuk padawaktu dini. Neoron yang telah teranyam di antaranya untuk mengatur faktoryang menunjang kehidupan dasar seperti detak jantung dan bernapas. Sementaraneoron lain menanti untuk dianyam, sehingga bisa membantu anak menerjemahkandan bereaksi terhadap dunia luar.

Selama dua tahun pertama anak mengalami ledakan terbesar dalam halperkembangan otak dan hubungan antar sel (koneksij. Lalu setahun kemudianotak mempunyai lebih dari 300 trilyun koneksi, suatu kondisi yang susahterjadi pada usia dewasa, terlebih usia lanjut. Makanya para pakarperkembangan anak menyebut usia balita sebagai golden age bagi perkembanganinteligensia anak.

Memang bila orangtua tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan jalan membantudari belakang, maka tetap tidak akan mempengaruhi kemampuan otak anak dalammenganyam neoron, Karena kesempatan untuk memperkuat koneksi otak terbukaluas selama masa anak-anak. Tetapi tentu akan semakin baik bila orangtua punikut aktif membantu.


Otak telah tumbuh jauh sebelum bayi lahir. la telah mulai bekerja yanghasilnya merupakan benih penginderaan berdasarkan prioritas. Umumnyapendengaran Iebih dulu.

Jadi, selama masa itu penting sekali untuk selalu menghadirkan lingkungankondusif dan baik bagi perkembangan otaknya. Hilangnya lingkungan ini hanyaakan membuat otak menderita dan menganggur yang gilirannya mempengaruhitingkat kecerdasannya.

Dalam kaitan" upaya meningkatkan pribadi Muslim, seyogianya bayi sudahdiperdengarkan bacaan Al Quran sejak dalam rahim. Jadi, bila ada anjurankepada ibu-ibu hamil untuk rajin membaca Al Quran menjelang bersalin, ituada dasar ilmiahnya juga. Makin baik dan benar bacaan itu, termasuk lagunya,makin baik hasilnya.

Tujuannya tentu saja bukan mengajak bayi memahami substansi atau maknakandungan ayat-ayat Al Quran, tetapi memperkuat daya tangkap/konsentrasiotak bayi. Sehingga akan semakin mudahlah ia menghafal ayat-ayat Al Quranbeserta terjemahannya ketika sudah memasuki masa belajar.

Bila banyak ibu hamil yang sanggup membeli kaset lagu pop, dangdut, sampaimusik klasik, rasanya ironis bila kaset qiraah Al Quran saja tidak sampaiterbeli. Apalagi harganya relatif murah.
Sumber : Laporan: Nasrullah Idris <http://www.amanah.or.id/images/news/>

Oktober 2008






5 Jenis Imunisasi Yang Wajib Diperoleh Bayi Sebelum Usia Setahun

5 jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah, dalam hal ini masih mendapat subsidi dari pemerintah sehingga biayanya relatif lebih murah

  1. Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacii yang hidup didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin)
  2. Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan kanker hati.
  3. Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan memberikan kekebalan terhadap serangan virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.
  4. Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP, diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil.
  5. Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili.

Lebaran 2008






lebaran ini kami enggak pulang, naufal masih kecil . kel dzaki juga gak pulang. jadi ngumpul disini. kel ajeng pekan baru, ata dari solo juga bisa kesini. eyang juga kesini.

Tak Usah Cemaskan Posisi Tidur Bayi
Bayi baru lahir cuma bisa tidur telentang. Setelah usia 3 bulan, bayi bisa memilih sendiri posisi tidur yang nyaman baginya. Sampai-sampai, ada bayi yang tidurnya lasak. Kala si kecil baru lahir, sering kita dinasehati untuk mengubah-ubah posisi tidurnya, terutama agar kepalanya enggak peyang lantaran tidur telentang terus-menerus. Bahkan, ada yang menyarankan supaya bantalnya diisi beras karena beras itu akan mengikuti bentuk kepala bayi.Memang, aku dr. Eric Gultom, SpA dari bagian perinatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, bisa saja terjadi kepala peyang jika bayi tidur dengan satu posisi saja. "Kepala bayi baru lahir, kan, belum menyatu tulang-tulangnya, jaringan-jaringannya belum tumbuh, masih longgar, dan banyak air. Hingga, bila ada tekanan pada satu sisi yang signifikan dan terus-menerus, menyebabkan kepalanya jadi peyang," terangnya. Tapi begitu tekanan pada satu sisi ini hilang, peyangnya juga hilang karena tengkoraknya masih berkembang dan tumbuh. "Jadi masih banyak pertumbuhan yang akan terjadi seperti daging, kulit, otak, dan tulang kepalanya, hingga peyangnya bisa hilang dan kepala jadi bagus kembali."
Lain hal jika ada faktor keturunan, misal, si bapak punya kepala bagian belakang yang datar (enggak bulat). "Nah, kebetulan anaknya membawa gen dari orang tuanya, hingga ia pun bisa jadi peyang kepalanya." Namun begitu, kepala peyang tak perlu dikhawatirkan karena tak akan membuat bayi jadi sakit. Jika selama ini kepala peyang kerap dipersoalkan, semata cuma lantaran estetika saja. Jikapun si kecil punya kepala peyang, toh, tetap tak mengurangi kegantengan atau kecantikannya. Iya, kan, Bu-Pak?


September Ceria






Tak Terasa udah 3 bulan naufal hadir di tengah kami, beratnya udah 6 kg. udah bisa tengkurep.

TIDUR TENGKURAP

Sebenarnya, tutur Eric, posisi tidur bayi bisa bermacam-macam. Tentu pada bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, posisinya cuma telentang karena memang kemampuan motoriknya baru sampai di situ. Nah, kita bisa membantu mengubah posisinya dengan dimiringkan ke kanan atau kiri maupun ditengkurapkan. Namun, posisi yang disebut terakhir, hingga kini masih kerap diperdebatkan.
"Di negara Barat, tidur tengkurap dikaitkan dengan SIDS, yaitu Sudden Infant Death Syndrome atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Secara statistik atau epidemiologi penelitian, SIDS banyak terjadi pada bayi yang tidur tengkurap," terang Eric. Apa penyebabnya tak diketahui, tapi kemungkinan lebih sering terjadi karena sofokasi, yaitu tersedak atau tercekik saluran napasnya hingga napasnya berhenti.
Toh, kita tak perlu khawatir karena kasus SIDS jarang ditemui di Indonesia. Selain itu, tidur tengkurap justru lebih baik karena banyak manfaatnya. "Ada literatur yang menyatakan, dengan tidur tengkurap, bayi jadi lebih nyaman, bisa tidur nyenyak, tangisnya berkurang, gerak pernapasan dan perkembangan motoriknya juga lebih baik."
Jadi, dari hasil penelitian ada yang mendukung namun ada juga yang tidak. Nah, kita mengambil jalan tengah saja; boleh tidur tengkurap asalkan tetap diawasi karena alasan sofokasi tadi yang bisa saja terjadi. Selain, harus diperhatikan pula apakah si bayi bermasalah atau tidak semisal lahir prematur.

MENCEGAH GUMOH

Kebanyakan bayi yang lahir sakit dalam arti dirawat di RS karena lahir prematur, minumnya pakai selang atau masih pakai bantuan mesin pernapasan, tidurnya diposisikan tengkurap atau miring ke kanan. Ini dikaitkan dengan waktu pengosongan lambung jadi lebih mudah. "Pintu lambung itu, kan, ada di sebelah kanan. Jadi, kalau dimiringkan ke kanan, minuman yang diminumnya masuk ke usus-usus hingga pintu pengosongannya lebih cepat," jelas Eric. Selain, posisi kepala yang agak lebih tinggi juga membantu dalam hal gravitasinya.
Itulah mengapa, kala bayi hendak dibawa pulang, pihak RS kerap menganjurkan agar bayi sering ditidurkan dalam posisi miring. Begitupun tidur tengkurap, "minuman yang masuk akan langsung masuk ke lambung, hingga bisa mencegah terjadi gumoh lebih banyak." Namun posisi-posisi ini lebih dianjurkan pada bayi yang menyusui dan umumnya usia di bawah sebulan. Soalnya, kalau sudah makan makanan padat seperti di usia 5 bulan ke atas, "posisi tak berpengaruh terhadap pengosongan lambung, karena di usia tersebut sudah jarang gumoh."

TIDUR LASAK

Setelah usia 3 bulan, tidurnya tak lagi cuma telentang karena kini ia sudah banyak bergerak dan bisa berguling. Ia akan mencari posisi yang dirasanya enak semisal tengkurap. Tidurnya pun bisa berpindah-pindah alias lasak. Umumnya mengikuti pergerakan atau insting bayi di dalam rahim. "Nggak masalah, kok, selama hal itu tak menyebabkannya sakit. Malah boleh dibilang, perkembangan motoriknya bagus," tutur Eric. Tapi, apakah tidur lasak ini akan berlanjut atau tidak sampai besar, tak bisa dipastikan karena tak ada dasar ilmiahnya.
Perlu diketahui, bayi punya refleks dan insting sendiri untuk mencari posisi tidur yang paling enak, nyaman, dan tak membahayakan dirinya. Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan posisi tidur si kecil, ya, Bu-Pak. Sekalipun saat terbangun dari tidur, ia sudah berada di posisi yang berbeda dengan saat ia mulai tidur. Yang penting diperhatikan, pagar pengaman sekeliling tempat tidur si kecil harus cukup kuat. Hingga, selasak apapun si kecil tak akan membuatnya terjatuh dari tempat tidur lantaran pagar pengamannya kuat. Tentu tempat tidurnya juga jangan terlalu tinggi, ya.

POSISI TIDUR TAK NORMAL

Bahwa ada posisi tidur yang membedakan antara bayi sehat atau tidak, memang benar. Perbedaan ini dilihat dari letak tangan, kaki, dan kepala. Dari situ dokter bisa mengetahui kelainan yang terjadi pada si bayi. Sayang, posisi tidur yang tak normal ini hanya "milik dokter", sebagaimana dikatakan Eric, "posisi-posisi tidur bayi yang sakit ini tak perlu diketahui khalayak umum karena lebih untuk kepentingan klinik, bukan perawatan di rumah."
Lagi pula, kejadiannya hanya ada di RS, jadi sebelum si bayi dibawa pulang. Bukankah kalau bayi sudah boleh dibawa pulang berarti ia sudah dinyatakan sehat oleh dokter? Jadi, posisi tidurnya pun sudah normal. "Hampir tak pernah ada bayi sehat yang dibawa pulang lalu datang kembali ke rumah sakit dengan keluhan posisi tidurnya, tapi lebih pada keluhan karena tiba-tiba ada sesuatu yang menyebabkan si bayi masuk rumah sakit seperti malas minum, suhu meningkat, muntah, mencret, dan sebagainya," tutur Eric.
Nah, sekarang sudah tak khawatir lagi, kan, Bu-Pak?

Agustus Yang Merubah Hidup






Agustus ini segala kegiatan kami berubah, agenda dan segala kesibukan mempertimbangkan naufal

Sabtu, 07 Februari 2009

The Amazing July 2008






1 Juli naufal lahir, berat 3 kg. ia adalah anugerah terindah bagi kami
naufal 'aqil rizqi kami berikan nama untuknya