Selasa, 08 Desember 2009



Selamat datang Di Weblog Kami : Salam Buat eyang di solo, embah di jogja, pakdhe/budhe om dan tante, mas dan mbak di surabaya,pekanbaru,jogja, tangerang selatan dan solo : Naufal 'Aqil Rizqi


Desember 09 : Breakfast with Naufal



VARIASI MENU UNTUK SI KECIL USIA 1 TAHUN KE ATAS

Beberapa variasi menu yang diformulasikan khusus untuk Anak berusia 1 tahun ke atas.

* Ganti sumber karbohidrat dengan berbagai pilihan, misalnya beras, beras merah, ubi, kentang, havermut, roti.
* Jangan memberinya bayam dan wortel saja. Perkenalkan dengan berbagai sayuran, misalnya jagung, brokoli, bit, bayam merah.
* Bila si kecil tidak suka makanan baru yang Anda perkenalkan, cobalah beberapa kali. Jika ia tetap menolaknya, tak perlu memaksanya agar tidak menimbulkan trauma terhadap makanan itu.
* Karena makanan si kecil tak boleh diberi bumbu yang menyengat, berikan selembar daun salam dalam buburnya agar lebih gurih.


Hati-hati!
Beberapa makanan di bawah ini bisa menimbulkan alergi pada sebagian bayi di bawah usia satu tahun:
telur, tomat, ikan jenis tertentu (tongkol, salmon), kacang (termasuk selai mentega kacang), bumbu-bumbu yang menyengat (lada, kunyit, jahe, dan sebagainya), strawberry, coklat dan kerang.

Sampai usia satu tahun, sebaiknya hindari memberi bayi Anda:
Telur setengah matang, bawang merah, ketimun dan kol (karena sulit dicerna), garam berlebihan, gula berlebihan, lobak dan kangkung (membuat bayi sering bersendawa), dan makanan mengandung pengawet.


Untuk Diperhatikan:

* Jika di keluarga ada riwayat alergi, ekstra hati-hati dalam memberi jenis makanan tersebut.
* Jika kulit anak menunjukkan reaksi alergi, misalnya gatal atau kemerahan setelah makan sesuatu, cobalah lagi beberapa kali di hari lain. Jika gejala alergi hilang, Anda bisa meneruskannya. Tetapi jika alergi tetap terjadi, berarti Anda harus menghindarinya.
* Untuk mengetahui dengan pasti reaksi alergi pada bayi Anda, jangan mencampur buah atau makanan yang dikhawatirkan menimbulkan alergi. Segera catat jika penyebab alergi sudah diketahui dengan pasti.
* Makanan yang mengandung gluten dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan pada sebagian bayi, seperti produk biji-bijian, misalnya, makanan mengandung gandum/oats.

Jika si kecil telah berusia 1 tahun, sebaiknya pemasukan garam dan gula seminim mungkin, bahkan lebih baik sebaiknya ditunda sampai mereka berusia 2 tahun.

Saat anak berusia 1 tahun ke atas, sudah diperbolehkan mengkonsumsi makanan laut seperti; udang, kerang, cumi2, dll. Tetapi perlu diingat, apabila ada sejarah dalam keluarga kita alergi seafood, sebaiknya pemberian makanan seafood ke si kecil ditunda dulu.http://keluargasehat.wordpress.com>

Nopember 2009 :Naufal Udah Mulai Belajar Bicara




Belajar berbicara sangatlah menyenangkan. Kegiatan ini dimulai langsung setelah kelahiran. Hal ini seharusnya menjadi hal yang mengasyikkan bagi anak, keluarga dan teman-teman Anda. Akan tetapi belum tentu mudah dilaksanakan. Proses berbicara meliputi kegiatan memperhatikan, mendengarkan, berpikir, memahami, menginginkan dan membutuhkan berbicara. Proses ini juga melibatkan pergiliran, juga kemampuan untuk mengkoordinasikan otot-otot yang benar untuk berbicara.

Anak-anak belajar berbicara di usia yang berbeda. Beberapa anak mengucapkan kata pertama yang dapat dipahami sebelum mereka berusia satu tahun, sementara anak lain bisa saja belum berbicara sampai mereka di atas usia 2 tahun. Akan tetapi, secara umum, sebagian besar anak mulai berbicara di usia 18 bulan.


Anak-anak perlu diberi dorongan untuk berbicara sama seperti mereka diberi dorongan untuk berjalan. Dan ingatlah, anak-anak dapat memahami apa yang dikatakan jauh sebelum mereka dapat menggunakan kata-kata tersebut sendiri.


12 Tips untuk Berbicara


Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk membantu anak Anda belajar berbicara. Bersabarlah. Proses ini gradual sifatnya dan bisa terasa lambat. Kata-katanya mungkin tidak jelas dan anak Anda mungkin terbata-bata atau ragu-ragu.


* Berbicaralah pada anak Anda ketika Anda sedang bermain bersamanya.
* Jangan ragu untuk menggunakan syair dan lagu anak-anak, terutama yang melibatkan gerakan.
* Dorong anak Anda untuk mendengarkan berbagai jenis suara (misalnya, suara binatang, pesawat terbang, bel).
* Raih perhatian anak Anda ketika Anda berbicara dengannya. Dorong dia untuk melihat Anda atau benda yang sedang dibicarakan.
* Dorong anak Anda untuk berkomunikasi dengan cara lain, tidak hanya dengan kata-kata. Gunakan bahasa tubuh dan gambar.
* Berikan anak Anda beberapa pilihan (misalnya “Kamu mau jeruk atau pisang?”).
* Berbicaralah tentang berbagai hal pada saat terjadinya (misalnya ketika mengganti popoknya, menonton televisi, membongkar barang belanjaan).
* Dengarkan dengan baik dan beri waktu anak Anda untuk menyelesaikan apapun yang dikatakannya. Bergantianlah ketika berbicara.
* Beri kesempatan pada anak Anda untuk berbicara. Dorong anak Anda. Katakanlah: “Kamu berbicara dengan baik” atau “Kamu mendengarkan dengan baik”.
* Bantu anak Anda untuk menggunakan lebih banyak kata dengan menambahkan apa yang dikatakannya. Contohnya:
o Anak: “Bola.”
o Orang dewasa: “Ya, lempar bolanya. Bagus! Bolanya besar ya.”
* Bila anak Anda mengatakan sesuatu dengan salah, katakanlah lagi dalam bentuk yang benar. Akan tetapi, jangan paksa anak Anda untuk mengulangi kata-kata itu. Contohnya:
o Anak: “Kan…”
o Orang dewasa: “Iya, ikan.”
* Luangkan waktu khusus dengan anak Anda setiap hari untuk bermain dengan mainan dan membaca buku bergambar bersama.

Ingatlah…

* Jangan berharap terlalu banyak terlalu cepat.
* Jangan khawatir bila dia tidak berada dalam tahap yang sama seperti anak teman Anda. Berbicara itu butuh waktu!

Selasa, 17 November 2009



Selamat datang Di Weblog Kami


Minggu, 01 November 2009

September 2009


Seorang anak yang melihat ayahnya selalu berzikir dan bertahlil, bertahmid, dan bertasbih, maka dia pun akan mudah untuk mengucapkan: Laa ilaaha illalloh, Subhanallah, dan Allahu akbar.


Begitu pula seorang anak yang dibiasakan untuk mengirim sedekah pada malam hari karena diutus oleh orangtuanya kepada fakir miskin secara rahasia, jelas akan berbeda dengan seorang anak yang disuruh oleh orangtuanya pada malam hari untuk membeli narkoba atau rokok.

Seorang anak yang selalu melihat ayahnya berpuasa senin dan kamis, ikut serta dalam shalat berjama’ah di masjid jelas akan berbeda dengan seorang ayah yang melihat ayahnya berada di tempat perjudian atau bioskop serta tempat-tempat hiburan yang lainnya.

Anda akan melihat seorang anak yang selalu mendengarkan suara adzan mengulang-ngulang lantunan adzan, dan Anda akan melihat seorang anak yang selalu mendengarkan lagu yang dilantunkan orangtuanya, melantunkannya pula.

Sungguh indah andaikata seorang ayah adalah pribadi yang slelu berbuat baik kepada kedua orangtuanya dengan berdo’a untuk mereka dan memohon ampunan kepada Allah bagi keduanya, selalu menanyakan keadaannya dan tenang berada bersama keduanya, selalu memenuhi kebutuhan keduanya dan memperbanyak berdo’a dengan ungkapan:

Robbigh firli waliwali dayya

“Ya Allah ampunilah aku dan kedua orangtuaku”

Dia akan selalu mengucapkan:

Robbbirhamhuma kama robbayani shoghiro

“Ya Allah, kasihanilah mereka berdua sebagaiaman mereka telah mendidikku diwaktu kecil”

Dia pun berziarah ke makam kedua orangtuanya, bersedekah untuk keduanya, menghubungkan kekerabatan dengan orang-orang yamg dekat dengan keduanya, juga memberi kepada orang-orang yang selalu diberi oleh keduanya.

Jika seorang anak melihat perangai orangtuanya yang sedemikain, maka dengan izin Allah anak itu akan meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Dia akan selalu memohon kepada Allah ampunan bagi kedua orangtuanya, dan sealu melakukn sesuatu yang biasa dilakukan oleh kedua orangtunya kepada kakek dan neneknya.

Seorang anak yang dididik shalat oleh orangtuanya jelas akan berbeda dengan seorang anak yang biasa diajarkan menonton film, musik atau sepak bola.

Sesungguhnya jika seoarang anak melihat kedua orangtuanya melakukan shalat malam dengan menangis karena takut kepada Allah juga dengan membaca alqur’an, niscaya dia akan berfikir kenapa ayahnya menangis? Kenapa dia melakuakn shalat? Dan kenapa dia meninggalkan tempat tidur yang empuk lagi hangat? Kenapa dia memilih air wudhu yang dingin ?!

Kenapa dia meninggalkan tempat tidurnya dengan memilih memohon kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap?

Semua pertanyaan ini akan selalu tertanam di dalam pikiran seorang anak dan selalu memikirkannya yang pada akhirnya si anak dengan izin Allah akan meniru apa saja yang dilakukan oleh kedua orangtuanya.

Demikian pula anak perempuan yang melihat ibunya selalu berhijab dan menutup diri dari laki-laki lain, dia telah dihiasi dengan rasa malu dan sikap menjaga kehormatan, kesucian dirinya telah menjadikan dirinya mulia. Jika ibunya demikian niscaya anaknya juga akan belajar menanamkan rasa malu, menjaga kehormatan dan kesucian dari ibunya. Sedangkan anak perempuan yang melihat ibunya selalu berhias diri di depan setiap laki-laki, bersalaman, dan bercampur baur, tertawa dan tersenyum dengan laki-laki lain bahkan berdansa dengan mereka, maka anaknya pun akan belajar yang demikian itu darinya.

Maka bertakwalah kalian wahai para ibu dan ayah! Jagalah anak-anak kalian, dan jadilah kalian sebagai suri tauladan bagi mereka dnegna perangai yang baik dan tabiat yang mulia. Sebelum itu semua, jadilah kalian sebagai suri tauladan dengan memegang teguh agama Allah juga Nabi-Nya.

Maroji’:
Ensiklopedi Pendidikan Anak hal 38 (Fiqh Tarbiyatil Abnaa’ wa Thaa-ifatun min Nashaa-ihil Athibba’), Mushthafa al-’Adawi

***

copy paste : www.muslimah.or.id

Senin, 28 September 2009

Selasa, 18 Agustus 2009

Naufal Udah Bisa Jalan


Berikut beberapa tips supaya anak bisa berjalan ( copy paste http://the-prasetyos.net/blog)

1. Hilangkan dulu mindset bahwa anak harus bisa jalan dengan deadline/ batas waktu tertentu.

2. Jangan ragu-ragu menggunakan alat bantu. Baby walker memang tidak direkomendasikan oleh beberapa dokter, dengan alasan menghambat perkembangan otot paha atas. Namun demikian baby walker bisa membantu bayi untuk merangsang kakinya untuk bergerak dan pindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa bantuan orang lain (gendong).

3. Jika anak telah mampu berdiri/ kakinya kuat, coba disandarkan pada meja atau perabot lain yang kuat. sehingga dia bisa berdiri sendiri.

4. Titah atau di tuntun dengan menggandeng kedua tangan juga cara yang efektif untuk membuat anak senang berjalan; apalagi diajak ke tempat-tempat yang berwarna-warni seperti taman bermain atau bahkan di mall (asal tidak terlalu ramai; bisa-bisa “kesampluk” :)

5. Jika dijumpai anak takut untuk berjalan, maka jangan dipaksakan. Kalau kata bapak, “anak harus dirangsang, tidak boleh dipaksa”. Cari benda yang dia suka dan pancing dia untuk berjalan.

6. Ajak dia untuk bermain dengan anak-anak lain seusianya yang sudah bisa berjalan. Terkadang melihat teman sebaya bermain bisa merangsang anak untuk ikut mau berjalan.

7. Saat dia jatuh, jangan latah dan berteriak. Tindakan ini akan membuat si anak kaget dan lebih takut. Cukup senyum dan ajak dia untuk berdiri dan jalan kembali, dijamin si kecil tidak akan menangis (asal memang jatuhnya tidak terlalu keras).

Sekian. Selamat melatih si kecil… :)

Rabu, 22 Juli 2009

Jumat, 03 Juli 2009


Bagaimana aksi si kecil di depan kamera? Heboh, lucu dan sangat menggemaskan! Itulah yang terlihat dalam audisi Parenting-Indonesia Cover Hunt 2009 di atrium Pondok Indah Mall (PIM) 2, Minggu, 21 Juni lalu. Berbagai macam polah tingkah si kecil, mewarnai sesi pemotretan. Audisi Parenting-Indonesia Cover Hunt 2009 di PIM 2 tahun ini diikuti oleh 152 peserta balita dengan kisaran usia mulai dari 3 bulan hingga 3 tahun.

Meski meja registrasi baru dibuka pukul 10.00, antusiasme peserta sudah terlihat sejak pukul 09.00. Beberapa peserta bahkan tak hanya diantar oleh mama dan papa saja, tetapi juga diiringi oleh anggota keluarga yang lain, seperti kakek dan nenek. Arena atrium PIM 2 pun penuh sesak oleh para peserta dan keluarganya.

Fathana (2,5), peserta dari Pulomas misalnya, tampak tak sabar menunggu gilirannya difoto. Ditemani sang mama, Fathana setia mengantri di pinggir panggung. Sambil mengamati teman-temannya yang difoto, Fathana terlihat riang dan percaya diri. Fathana, adalah salah satu peserta yang berani bergaya di depan kamera saat difoto. Namun, ada juga yang masih malu-malu dan demam panggung. Malah, ada pula yang menangis dan ngambek tidak mau difoto. Walhasil, beragam cara pun dilakukan oleh mama dan papa untuk membujuk si kecil agar berani berpose di depan kamera. Mulai dari memancing dengan aneka mainan, ikut foto bersama si kecil, hingga mengerahkan kakek, nenek, om, dan tante sebagai supporter untuk ikut membujuk dan memberi semangat. Ramai dan sangat heboh pastinya... Sesi pemotretan juga diselingi oleh aneka games menarik serta story telling, sehingga para peserta tidak bosan menunggu gilirannya difoto.dari http://www.parenting.co.id/coverhunt/2009/main/liputan_detil.asp?id=5

Cover Boy

Senin, 20 April 2009


Baby 10 Bulan : Beberapa Hal Penting







Apa saja yang bisa dilakukan oleh bayi usia 10 bulan dan apa saja yang penting untuk Anda ketahui? Coba simak artikel berikut…

Mobilitas Tinggi


Yap. Bayi seusia ini biasanya sudah sangat aktif bergerak ke sana kemari. Makanya Anda harus ekstra hati-hati serta harus jaga stamina. Maklum… lumayan capek juga kan kalau harus mengikuti mobilitas bayi Anda :-)

Dia normalnya sudah bisa merangkak dengan cepat, serta bisa duduk dengan mudah dari posisi apapun.

Berkeliling

Kemungkinan besar dia pun sangat senang berjalan dengan berpegangan entah pada sisi meja, kursi, ataupun perabot lainnya yang tidak terlalu tinggi. Sebagian bayi lain mungkin baru bisa mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ke posisi berdiri, dengan cara berpegangan ke sisi meja atau kursi.

Terkadang ia akan bereksperimen dengan menggunakan satu tangannya untuk mengambil mainan yang ada di lantai, atau bahkan ia akan berani melepaskan kedua pegangannya untuk berdiri.

Baby Walker


Penggunaan baby walker sampai saat ini masih kontroversial. Kebanyakan ahli tidak mendukung penggunaannya, karena justru membuat bayi Anda lamban bisa berjalan. Lebih baik Anda memberi semangat kepada si kecil untuk berjalan dengan mendorong-dorong kursi plastik kecil atau yang sejenisnya.

Bagaimana Jika Bayi Anda Belum Bisa Merangkak

Jangan langsung panik.


Banyak juga lho bayi yang perkembangan motoriknya tidak terlalu cepat, tapi sebenarnya ia banyak menyerap informasi. Bayi seperti ini lebih senang menjadi pengamat.

Ada juga bayi pada usia 10 bulan yang berpindah tempat dengan cara ngesot, atau menyeret pantatnya, atau merayap di atas perutnya.

Yang perlu Anda ingat adalah, Anda jangan terlalu memaksakan bayi Anda untuk melakukan sesuatu yang tidak menarik baginya. Lebih baik Anda mendukung apa yang menjadi kesukaannya. Jika memang perkembangan motoriknya ternyata sangat lamban, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda.

Permainan Mendidik

Salah satu permainan yang baik untuk bayi berumur 10 bulan adalah ciluk-ba. Cobalah Anda mengajaknya bermain ciluk-ba dengan berbagai variasi. Permainan sederhana ini selain mengasyikkan, juga bermanfaat bagi perkembangan kognitif si kecil, serta sangat baik untuk mempererat hubungan Anda dengannya.

Jumat, 03 April 2009

Jumat, 27 Maret 2009

April 2009




1 April ini naufal pas 10 bulan, beratnya pun 10 kilo, udah bisa 10 jurus bayi lho. minggu lalu udah menguasai jurus tepuk tangan, (liat aja video disamping) tadi pagi dapet jurus DADA DADA, kalo yang diatas tuh jurus ketawa geli udah lama sih.....

Senin, 02 Maret 2009

Baby's first smiles give mom's brain a buzz





Any mother who's ever felt a jolt of joy at her baby’s first grin knows how intoxicating that can be.

Now, scientists at the Baylor College of Medicine say there’s more to the baby buzz than just a rush of happy feelings. Turns out that seeing your own child smile actually activates the pleasure receptors in the brain typically associated with food, sex — and drug addiction.

“It may be that seeing your own baby’s face is like a ‘natural high,’ said Lane Strathearn, an assistant professor of pediatrics at Baylor and and Texas Children's Hospital who studied the brain reactions of 28 first-time moms.

Jumat, 27 Februari 2009

MARET 2009, Naufal Tumbuh Gigi

Bulan Maret ini gak terasa Naufal udah 9 bulan. Kemarin tangal 28 Februari giginya udah tumbuh dua biji. masih kecil sih, lucu. pantesan makannya tambah cepet. makan bubur n nasi tim cepet bener.


Mengatasi panas dan rewel kala hendak tumbuh gigi
Kadang bayi rewel, tubuhnya hangat, dan tak nafsu makan gara-gara hendak tumbuh gigi. Walaupun akan hilang dengan sendirinya, tapi ada baiknya orang tua mencoba mengatasinya. “Kok, kayaknya akhir-akhir ini si Riska agak rewel, makannya susah dan badannya agak hangat. Jangan-jangan dia mau tumbuh gigi.” Demikianlah biasanya praduga sebagian ibu-ibu. Namun benarkah semua gejala tadi pertanda hendak tumbuh gigi?

Menurut drg. Taty Z. Cornain, SpKGA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, adakalanya memang kala hendak tumbuh gigi, bayi jadi rewel, tubuhnya sumeng/hangat, nafsu makannya berkurang. Namun adakalanya pula tak ada gejala berarti. Dalam arti, aman-aman saja. “Reaksi tersebut tergantung pada daya tahan tubuhnya atau ketahanan daya ambang sakitnya, yang pada tiap bayi berbeda-beda. Jadi, sifatnya individual sekali.” HILANG BEGITU GIGI MUNCUL Biasanya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus, saat tumbuh gigi tak selalu bereaksi tubuh hangat. Jikapun hangat, mirip gejala awal mau flu. Hanya saja di sini tak disertai gejala flu, semisal bersin atau batuk dan lainnya. Yang justru harus diwaspadai bila suhu tubuhnya antara 38,5­40 derajat Celcius, perlu dicurigai ada penyakit lain. Sumeng gara-gara mau tumbuh gigi ini bisa berlangsung kira-kira 1-3 hari. “Tapi tak usah khawatir. Didiamkan saja pun, sumeng-nya akan hilang sendiri,” bilang Taty. Hanya saja, tambahnya, umumnya orang tua langsung panik jika tubuh bayinya hangat. “Takut panasnya makin tinggi dan si bayi lantas kejang atau stuip. Sehingga mereka biasanya langsung melakukan tindakan preventif, yaitu diberikan obat penurun panas.”
Selain gejala hangat, sudah pasti bayi akan rewel karena ia tak bisa mengeluhkan rasa sakitnya. Rewel yang menyertainya juga paling lama seminggu. Begitu pun dengan perasaan tak enak di mulutnya hingga jadi malas makan atau mengunyah, serta nafsu makan yang berkurang. Biasanya hal ini tak berlangsung terus-menerus. Kalau giginya sudah nongol atau kelihatan sedikit saja, entah 1 atau 2 milimeter, biasanya dampak yang ditimbulkannya, semisal rewel atau tak enak di mulut, pun hilang. Saat itu, papar Taty, benih gigi akan keluar dari tempatnya di dalam tulang rahang dan sampai akhirnya muncul gigi di gusi. Gusi akan sedikit tampak agak pucat dan agak menonjol dibanding gusi di sebelahnya. Dalam proses keluarnya gigi dari tulang rahang ini, ia akan menembus gusi, sehingga terasa sakit. “Seolah gusi tersebut terkena luka atau sayatan, maka akan terasa sakit.” Proses timbulnya gigi dari bawah ke atas ini tak bisa diukur berapa lama. Juga, sampai di mana posisi giginya sebelum menembus gusi hanya bisa dilihat dengan foto rontgen.
TAK MESTI PADA USIA 6 BULAN Umumnya bayi mulai tumbuh gigi di usia 6-12 bulan, dan sempurnanya sampai usia 24 bulan. Meski ada juga bayi yang tumbuh giginya sebelum usia 6 bulan. “Ini merupakan salah satu bentuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi,” jelas Taty. Biasanya, yang berupa kelainan ini, begitu lahir si bayi sudah ada giginya, dikenal dengan istilah gigi natal. “Gigi natal ini tumbuh tak tentu, kadang di bagian depan atas, kadang di bagian bawah. Yang jelas, ia jarang tumbuh di bagian belakang. Banyaknya pun hanya satu buah.” Sementara kelainan gigi susu yang tumbuhnya pada bulan pertama setelah kelahiran dikenal dengan gigi neonatal. Seperti halnya gigi natal, pada kelainan gigi neonatal pun belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. “Apalagi ini hanya suatu kelainan bentuk pertumbuhan dan perkembangan gigi saja,” terang Taty. Jadi, Bu-Pak, tak setiap kali tumbuh gigi, bayi akan merasa sakit alias sifatnya sangat variatif. Mungkin ada gigi yang menembus jaringan yang lebih padat dan ada yang tidak. Biasanya kalau menembus jaringan yang padat, dia akan merasakan sakit. Jadi, tergantung kepadatan jaringan yang ditembusnya. Hanya kita tak bisa memastikan bagian mana yang lebih tebal dan yang tidak. HARUS DIATASI Jadi, ulas Taty, jika tumbuh gigi pada bayi tak bermasalah, maka didiamkan saja juga tak apa-apa. Hanya kalau bayinya jadi sangat rewel, tampak tak tahan sakit, serta badannya hangat/sumeng, sebaiknya orang tua mencoba mengatasinya dengan memberikan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama atau penolong.
Seringkali, bayi yang sakit karena tumbuh gigi dibawa ke dokter anak, bukan ke dokter gigi. Soalnya, terang Taty, jika bayi tubuhnya hangat, orang tua lebih curiga bukan tumbuh gigi, tapi penyakit lainnya seperti panas karena demam berdarah, tifus, dan lainnya.” Namun, walau bukan dokter gigi, dokter anak pun bisa mengetahui apakah si bayi sakit karena tumbuh gigi atau bukan. “Bila suhunya tak terlalu tinggi dan tak ada gejala seperti batuk, pilek, dan lainnya, dokter akan melihat kondisi mulutnya. Jika ada sesuatu pada gusinya, seperti warna gusi yang lebih pucat dan agak menonjol dibanding sisi lainnya, maka diduga hangat tubuhnya berasal dari gigi yang mau tumbuh.” Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang mengandung analgesik dan antipiretik sebagai obat-obatan penghilang rasa sakit. Obat-obatan tersebut berada dalam kandungan obat-obat penurun panas. “Barulah kalau ada suatu masalah pada giginya, misal, bengkak sekali dan agak kebiruan karena ada pembuluh darahnya yang terjepit, dirujuk ke dokter gigi.” Sedangkan bila nafsu makannya jadi berkurang, tentu saja tak bisa didiamkan terus. Biar bagaimanapun tetap harus diberikan makanan. Karena masih bayi, tentunya makanan yang diberikan pun tak terlalu keras, tapi yang cair. Kalaupun tumbuhnya sesudah 6 bulan dan ia sudah makan tim, maka berikan makanan yang agak lunak, misal, dengan diblender. “Yang pasti, harus dihindari makanan yang agak keras.”
courtesy www.ibudananak.com

Jumat, 13 Februari 2009

Pertolongan Pertama Bila Balita Rewel



Pertolongan Pertama Bila Balita Rewel

Tubuhnya yang rentan membuat bayi tidak pernah lepas dari berbagai gangguan. Meskipun ringan, jika dibiarkan berlarut-larut gangguan yang diderita si kecil bisa memburuk. Sebelum membawanya ke dokter, tak ada salahnya bila Anda melakukan pertolongan pertama.

Berikut cara tepat menangani berbagai gangguan yang umum menyerang.

Kolik
Kolik disebabkan oleh angin yang terperangkap dalam saluran cerna. Akibatnya, bayi Anda merasa tidak nyaman dan lebih rewel. Untuk mencegah terjadnya gangguan ini, sesaat setelah diberi minum atau makan, sebaiknya si kecil ditepuk-tepuk supaya bersendawa.

Tapi bila ia terlanjur kolik, berilah obat tetes anti kolik, sesuai petunjuk dokter. Obat tetes kolik dapat dibeli diapotek.

Ruam popok
Kulit bayi umumnya sangat sensitif. Tak mengherankan jika banyak bayi yang menderita ruam popok. Biasanya ruam timbul karena si kecil alergi terhadap amoniak yang terkandung dalam urinnya, atau bisa juga karena ia alergi terhadap bahan dasar popok.

Pada kebanyakan kasus, ruam dapat disembuhkan dengan salep kulit yang diberikan oleh dokter. Akan tetapi, untuk menghindari ruam popok, tidak ada salahnya bila si kecil memakai popok berulangkali pakai yang terbuat dari kain tetra. Bukan hanya itu, Anda juga harus rajin mengganti popoknya yang basah.

Gusi bengkak
Umumnya si kecil mulai tumbuh giginya ketika berusia 7 bulan. Pada waktu giginya menembus gusi, biasanya timbul rasa tak nyaman yang disebabkan oleh gusinya yang meradang. Akibatnya si kecil pun rewel.

Sebenarnya gangguan ini dapat diatasi dengan memberinya jel atau sirop penghilang rasa sakit. kalau pertumbuhan gigi bayi Anda juga disertai demam, jangan lupa berikan obat penurun panas. Jika panasnya terus berlanjut, segera hubungi dokter Anda.

Pilek
Bayi sangat rentan terhadap pilek. Umumnya pilek ringan akan sem
buh dengan sendirinya setelah 2-3 hari, sekalipun tidak diobati. Tetapi, bayi yang terkena pilek biasanya rerwel dan sulit makan, karena ia tidak leluasa bernapas melalui hidungnya. kalau sudah begini, gunakan obat anti pilek sesuai anjuran dokter. Jika pilek disertai demam, biasanya dokter menyarankan agar ia diberi obat berbentuk sirup yang mengandung parasetamol.

Obat-obatan yang Wajib ada di Rumah
Sekedar untuk berjaga-jaga, tak ada salahnya jika Anda juga menyediakan obat-obatan ini di rumah.

  • Obat penurun panas. Pilihlah obat penurun panas berbentuk sirup dengan rasa buah.
  • Obat diare. Untuk diare atau buang air besar terus-menerus, sediakan garam oralit. Bila si kecil tidak mau minum larutan itu, buatkan campuran air tajin dengan garam dan gula merah.
  • Obat anti gatal. Seringkali bayi atau balita Anda digigit nyamuk atau serangga lain, sehingga timbul benjolan dan rasa gatal. Untuk menguranginya, sediakan salep anti gatal atau obat-obatan yang mengandung calamine.
  • Obat perangsang muntah. Obat perangsang muntah sangat dibutuhkan seandainya racun tertelan bayi. karena cara terbaik untuk mengeluarkan racun adalah memuntahkannya kembali.
www.balita-anda.indoglobal.com