Jumat, 23 Juli 2010

Mengajak Anak Mengenal Hewan Peliharaan

Wajar jika anak-anak mengagumi binatang atau Dunia Hewan. Tidak peduli apakah tokoh binatang yang diceritakan di komik-komik, film, ataupun yang mereka lihat langsung baik di rumah, kebun binatang maupun di peternakan. Ikatan yang berkembang antara anak dan binatang peliharaannya sangat dalam dan bisa seperti ikatan emosional yang terjadi antara mereka dengan orang-orang terdekatnya.
Bila Anda berencana untuk memiliki binatang peliharaan untuk buah hati tersayang, yang harus dimengerti adalah tidak satu binatang pun tepat bagi anak-anak balita, usia prasekolah, atau anak yang masih di bawah umur. Itu sebabnya, memilih jenis binatang peliharaan harus melibatkan sisi keamanan. Setelah itu, baru pertimbangkan campuran antara kebutuhan, temperamen binatang, kepribadian anak, dan keadaan keluarga Anda.

Misalnya, apakah sesuai memelihara anjing herder di rumah sempit atau di apartemen yang kecil? Apakah kucing angora tidak akan mengganggu nenek yang alergi terhadap bulu-bulu? Apakah biaya ke dokter hewan cocok dengan anggaran belanja Anda?

Bila Anda tidak dapat memelihara binatang peliharaan di rumah, jangan khawatir. Toh, Anda tidak harus memiliki binatang peliharaan untuk mengenalkan kehidupan binatang kepada anak-anak. Anda dapat membawa anak ke kebun binatang, seaworld, peternakan, tempat penangkaran, Tempat Pelatihan Anjing dan lainnya.http://domba-bunting.blogspot.com

Jumat, 16 Juli 2010

Berpetualang Bersama Anak di Alam Bebas

Sesekali mengajak anak melakukan kegiatan yang sedikit menantang di alam bebas akan memberikan pengalaman berharga untuk anak. Berbagai manfaat positif bisa kita dapatkan jika kita mengajak anak kita untuk beraktifitas di alam bebas. Selama memperhatikan dan mengikuti ‘aturan main’ yang ada, kegiatan alam bebas menjadi kegiatan yang aman dan menyenangkan untuk dilakukan. Berikut manfaat yang di dapat dari kegiatan alam bebas :

1. Menambah pengetahuan & pemahaman anak tentang alam. Beragam flora dan
faunayang belum pernah dilihat sebelumnya tentu saja akan menambah wawasan
2. Merangsang anak menjadi lebih responsif terhadap lingkungan sekitar sehingga
anak lebih berempati
3. Melatih kecerdasan motorik. Saat melakukan berbagai aktifitas outdoor,
otomatis seluruh bagian tubuh akan bergerak
4. Meningkatkan kebersamaan dan kekompakan. Pada umumnya dalam kegiatan outdoor/
alam bebas orangtua akan melibatkan diri terhadap aktifitas anak.
Disinilah seluruh keluarga yang mengikuti kegiatan akan menemukan quality time.
5. Memacu semangat dan kreatifitas.
6. Berani mencoba hal baru, secara psikologis akan menambah rasa percaya diri anak
7. Belajar untuk survive.
Pengalaman baru akan membuat anak beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, anak akan dihadapkan pada kenyataan untuk survive.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan kegiatan di alam bebas :

Untuk keamanan dan kenyamanan saat berpetualang di alam bebas, perhatikanlah hal-hal penting yang sekiranya bisa menggganggu inti dari kegiatan liburan tersebut. Setiap tempat ataupun lokasi wisata mempunyai keunikan masing-masing. Berikut hal-hal yang bisa menjadi panduan saat berlibur di alam bebas :

Pantai

Cari tahulah tentang kondisi angin sebelum anda memutuskan pergi ke pantai. Cermati besar atau kecilnya ombak dan angin pada saat anda akan pergi, Karena hal ini berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan saat melakukan aktifitas. Pada musim angin, ombak cenderung lebih besar, sehingga saat di kapal akan lebih terasa terombang ambing. Ombak yang besar juga berbahaya untuk berenang

Jika ingin mengajak anak snorkeling, pastikan bahwa terdapat terumbu karang di pantai tersebut tanpa harus naik perahu ke tengah laut. Karena jika harus naik perahu lagi, itu artinya ada pengeluaran ekstra untuk menyewa perahu

Pantai yang banyak di kunjungi orang orang bersurfing kurang cocok untuk berenang anak-anak. Hal ini karena pantai surfing mempunyai ombak yang besar dan menggulung. Kita juga tidak bisa bersnorkling di tempat ini karena pasti tidak mempunyai terumbu

Pastikan anak-anak memakai alas kaki saat bermain di pantai yang memiliki terumbu karang.

Beritahukan kepada anak-anak agar tidak memegang biota laut. Banyak binatang/tumbuhan laut yang cantik namun beracun

Oleskan ke tubuh sunblok yag mengandung SPF 50, untuk menghindari luka bakar akibat sengatan sinar matahari.
c/p Yayuk Partowiredjo http://wisata.kompasiana.com/group/jalan-jalan/2010/05/26/berpetualang-bersama-anak-di-alam-bebas/

Kamis, 25 Maret 2010

Selasa, 26 Januari 2010

Balita Gemar Sikat Gigi


Sulit mengajari balita untuk sikat gigi? Kebiasaan menyikat gigi perlu ditanamkan sejak dini, karena kebiasaan ini akan dibawanya hingga dewasa kelak, sehingga kesehatan gigi dan mulutnya senantiasa terjaga dengan baik.

Gigi yang tumbuh pada masa balita disebut gigi susu. Pertumbuhan gigi susu akan lengkap ketika anak mencapai usia 24 bulan atau 2 tahun.Gigi susu berjumlah 10 buah pada rahang atas dan 10 buah pada rahang bawah.

Pada masing-masing rahang ada 4 gigi seri, 4 gigi geraham dan 2 gigi taring. Ketika anak menginjak umur 6 tahun, gigi susu akan mulai tanggal satu demi satu untuk berganti dengan gigi tetap atau permanen.

Saat-saat seperti ini penting bagi para orang tua untuk mengawasi anak dalam memelihara dan menjaga kesehatan giginya hingga pada saatnya nanti gigi susu akan berganti dengan gigi permanen.

Menurut Drg.Insianna Damayanti dari Danta Dental Care, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua dalam rangka membiasakan anak menyikat gigi, yaitu selalu membersihkan mulut anak setiap habis makan dengan cara minum air putih dan menggosok gigi dan permukaan lidahnya, dengan jari telunjuk yang sudah dibalut kain kasa, atau handuk tipis yang bersih dan sudah dibasahi dengan air hangat. Cara ini membuat anak tidak cepat merasa enek atau mual karena ada benda yang masuk ke dalam mulutnya.

Usia 1 tahun keatas, buatlah kegiatan sikat gigi ini menjadi suatu acara yang menyenangkan anak. Ciptakan nyanyian yang menceritakan kegiatan menyikat gigi dengan nada yang riang. Bisa dengan memakai nada lagu “Bangun tidur ku terus mandi…” atau mencuplik dari lagu-lagu VCD anak-anak seperti Barney and friends, anak sholeh dan lainnya.

Pilih sikat khusus anak dengan bulu sikat yang lembut. Mulailah penggunaan sikat tanpa pasta gigi,dimulai dengan rahang bawah. Rasa pasta gigi yang masih asing buat anak kadangkala menghambat.

Menyikat gigi dimulai dari rahang bawah membantu anak lebih mudah menjangkau gigi geliginya. Refleks bibir atas yang belum sempurna membuat anak cenderung lebih sulit menyikat gigi geligi pada rahang atas.

Untuk mengatasi hal ini,gigi geligi rahang atas tetap digosok dengan handuk kecil yang sudah dibasahi terlebih dahulu dengan air hangat.

Dudukan si kecil menghadap cermin,sikat gigi bersama-sama sambil menyanyikan lagu ciptaan anda. Apabila anak sudah biasa menyikat gigi pada rahang bawah, mulailah mencoba dengan gigi geligi rahang atas. Tetap selingi dengan permainan dan nyanyian agar balita anda senang dengan kegiatan ini.

Penggunaan pasta gigi dapat dicoba ketika anak sudah fasih menyikat giginya. Pilih yang mengandung fluor dengan rasa buah-buahan dan tidak mengandung detergen. Minimal sikatlah gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Gigi yang sehat memiliki peran penting dalam pertumbuhan si anak kelak. Dengan gigi sehat, nafsu makan meningkat, pengunyahan lancar anak pun mendapatkan gizi yang baik untuk pertumbuhan.
• VIVAnews thank to :http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=3568295476818772132

MENGAJARI ANAK BERBAGI




MENGAJARI anak untuk bisa berbagi dengan orang lain mungkin susah-susah gampang. Maklum, di usia mereka memiliki suatu barang adalah sebuah kesenangan. Mengenalkan pelajaran beramal sejak dini kepada anak akan memberi nilai positif untuk kehidupan mereka kelak. Anda pun akan merasakan kebahagiaan saat melihatnya tidak menjadi orang egois.
Berikut ini beberapa cara mengajarkan anak Anda untuk bisa berbagi dengan sesama, seperti dikutip dari SheKnows.

Saling bertukar makanan
Anda bersama tetangga rumah memiliki kebiasaan saling bertukar makanan. Mintalah anak Anda untuk mengantarkan makanan yang telah Anda buat untuk diberikan ke tetangga. Meski hal ringan, namun akan menyisakan memori tersendiri dalam kehidupannya kelak. Melibatkan dirinya dalam kebiasaan saling mengirim makanan akan mengajarkan secara tidak langsung untuk saling berbagi dengan orang terdekat.
Menyumbang mainan
Ajarkan anak Anda merapikan mainan, buku, ataupun pakaian yang tidak disukainya lagi untuk diberikan kepada kawan sepermainannya. Biasanya, anak kecil tergolong egois dengan mainan milik pribadinya dan royal terhadap barang tertentu. Beri pengertian kepada anak Anda bahwa sebaiknya mainan yang tidak terpakai dapat dibagikan atau disumbangkan ke anak yatim piatu yang lebih membutuhkannya. Libatkan secara langsung anak Anda saat memberikan mainan dan bajunya.

Belajar menyumbang
Berikan gambaran atau ilustrasi cerita mengenai anak seumurannya yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan. Mungkin anak Anda belum mengerti maksud. Anda bisa memberi contoh nyata dengan mengajaknya mengunjungi rumah yatim piatu atau mendorongnya memberikan sumbangan uang pada kotak amal yang disediakan di suatu tempat. Anda secara tidak langsung telah memberikan rekaman memori yang baik pada anak di masa kecilnya. Kelak, memori tersebut akan memberi dampak positif saat ia telah dewasa. (ftr)
www.okezone.com / http://ayankmira.blogspot.com/2009/02/cara-mengajari-anak-berbagi.html